Foto udara pekerja menggunakan alat berat mengangkut material batu andesit untuk pembangunan Bendungan Leuwikeris di Gunung Pangajar, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Kementerian PUPR terus mendorong optimalisasi pemanfaatan waduk atau bendungan multiguna untuk mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025 menuju zero emission pada tahun 2060. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU
Transisi energi menjadi salah satu langkah krusial dalam upaya mengatasi perubahan iklim global. Hal ini terutama karena bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak, dan gas, menjadi penyumbang terbesar terhadap emisi gas rumah kaca global. Diperkirakan bahwa lebih dari 75 persen emisi gas rumah kaca dan hampir 90 persen dari seluruh emisi karbon dioksida berasal dari bahan bakar fosil.
Untuk menghindari dampak terparah dari perubahan iklim, para ilmuwan menyatakan bahwa emisi perlu dikurangi hampir separuh pada tahun 2030 dan mencapai net-zero pada tahun 2050. Salah satu langkah utama dalam mencapai tujuan ini adalah dengan mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi alternatif yang bersih, terjangkau, dan ramah lingkungan.
Sumber energi terbarukan, seperti surya, angin, air, limbah, dan panas bumi, menjadi solusi yang dapat diperbaharui oleh alam dan mengeluarkan sedikit atau bahkan tidak ada emisi gas rumah kaca atau polutan ke udara. Meskipun saat ini bahan bakar fosil masih menyumbang lebih dari 80 persen produksi energi global, sumber energi yang lebih bersih mulai mendapatkan perhatian. Sekitar 29 persen listrik saat ini berasal dari sumber terbarukan.
Berikut adalah lima alasan mengapa percepatan transisi ke energi bersih adalah jalan menuju planet yang sehat dan layak dihuni hari ini dan untuk generasi mendatang:
Dalam buku Biogas Untuk Kemandirian Energi disebutkan bahwa Energi terbarukan, sumber daya yang dapat diperbarui secara berkelanjutan, dianggap sebagai solusi utama untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin meningkat. Dengan sifatnya yang tak terbatas, energi terbarukan menawarkan alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam menyokong kebutuhan energi global.
Energi terbarukan tidak hanya dianggap ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon, namun juga memiliki beberapa manfaat lain, di antaranya:
Dengan mengambil langkah-langkah menuju transisi energi yang lebih berkelanjutan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi planet ini dan semua makhluk yang menghuninya.
Populer
Berita Terbaru
Bergabunglah dengan kami hari ini dan mulailah membuat dampak positif di planet ini.
Transisi Energi Berkeadilan ID: Sebuah Wadah Pengetahuan Tentang Proses Transisi Energi Berkeadilan di Indonesia